Hei Guyz... :D
Lama nih ngga ngeblog... Soalnya lagi ngga punya kejadian atau cerita yang menarik untuk dibagi sih. Hehehe *berlagak. Ini juga sebenarnya bingung mau posting apa. Mmmmm... #milin-milinrambut ngepost apa ya? #mikirpakedengkul
Okeh, daripada bingung gini, mendingan aku cerita tentang kegiatanku seharian ini aja ya. Karena aku merasa hari ini adalah hari yang sial, aneh dan sangat tidak jelas. Tapi dijamin kegiatanku hari ini lebih mulia dan terhormat dari artis-artis ganjen yang pamer kekayaan dan kecantikan itu kok #ungkapaniriseoranggadis.
Cerita ini dimulai ketika seorang putri yang cantik jelita akan menempuh perjalan jauh untuk ikut dalam ujian yang sangat sulit yaitu LISTENING 2 #korbandongeng. Yupz, tadi aku memang ada ujian pamungkas karena aku berniat tidak akan mengambil mata kuliah lagi semester depan. Eits tunggu Din, kok Listening 2? bukannya kamu udah semester 8 ya?? OK! Fine! Aku memang mengulang mata kuliah itu! I am repeater in that subject! Puas??! #nantanggelut. Aku akui deh kalau aku paling lemah dalam mata kuliah Listening. Listening 2 & 4 aku dapat C #banggangenes. Tapi so what gitu loh?!! Nggak ada salahnya kan ngulang mendalami mata kuliah. Apalagi mata kuliah listening, itu penting lho! Secara sekarang ini orang-orang sudah banyak yang tidak mau "mendengar" (terutama dewa-dewa kayangan di gedung-gedung megah sana), mereka hanya mau "didengar". Jadi aku pikir dengan mengulang mendalami mata kuliah Listening ini aku bisa belajar untuk lebih "mendengarkan" dan menjadi pendengar yang baik bagi semua orang :) #ngelesgayagajah.
Ok, kembali ke
tembok laptop. Nah, tadi aku tuh ceritanya ada ujian Listening 2 gitu jam 08.45 WIB. Aku diantar ke kampus pagi banget, masih belum ada anak yang datang. Sampai ditegur sama petugas Bapendik yang mau mengawasi ujian, "Pagi bener mba..." Sebenarnynya aku pengen jawab, "Iya Bu, kebagian buka gerbang." Tapi aku kira itu kurang elit jadinya cuma aku jawab sekenanya "Iya nih Bu, kepagian." Lalu aku duduk-duduk deh di bangku kosong #merinding sambil baca koran #uhuk. Tapi lihat
headline koran malah bikin hati
eneg dan kepala
nyut-nyutan jadi kulipat lagi tuh koran. Sambil menunggu teman seperjuanganku , Ina, datang, aku keliling deh nyari tempat ujianku di mana. Lalu tibalah Ina sambil cengar-cengir ayam. Dengan muka tanpa dosa, dia serahin kertas yang ternyata hasil ujian mid semesterku dulu (waktu pembagian nilai aku memang tidak berangkat). Aku lihat sekilas tuh kertas. Deg! Nilai 6 tercantum jelas dalam kertas.
Aku masih belum 100% percaya aku dapat nilai itu. Asal tahu saja, dulu aku sempat dikerjain sama Ina, dia bilang aku dapat 6 untuk nilai mid ini. Aku udah lemes banget! Tapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut dan ada pengakuan dari beberapa orang yang berkomplot dengannya, mereka bilang aku dapat 9 bukan 6. Mereka ngaku dosa tuh, katanya diajakin Ina buat ngerjain aku #ngelirikSusana. Grrhhh!! Aku udah lega dengar kalau nilaiku yang bener emang 9 bukan 6. Ina juga udah ngaku.
Tapi setelah dapat ini kertas aku (kembali) shock lihat angka 6 dengan teganya muncul secara jelas di kertas ulanganku. hikzhikz. Aku masukkin tuh kertas ke tas, dengan diam-diam (sambil tetap ngobrol sama Ina) aku bolak-balik tuh kertas di dalam tas (tengsin) berharap ada nilai cantik di baliknya. Tapi nihil. Malah mataku ngezoom dengan jelas tulisan di bawah angka 6 ini!
Kalau yang ngga bisa baca ini aku tulis>>Please Listen Carefully!!<<
Huaaaa!!! Anjriittt!! Badak Balet! Buaya fitnes! Aku dikerjain Ina lagi kayaknya nih! Aku dapat 6 bilangnya 9! maksudnyaaa apaaa cobaaa... #guling-gulingdikarpet.
Lalu dengan tampang memelas, aku ngomong ke Ina, "Na, berarti nanti kita harus berusaha keras ya."
Ina dengan tak berdosa bilang "Iya dong."
Aku langsung pengen meluk guling, "Terutama aku Na, yang midnya dapet 6" #menunduknista
Lalu Ina bengong, "Hah? Dibilangin kamu dapat 9 juga. Aku kan udah bilang kemarin."
Aku langsung merasa ada sedikit cahaya terang di kepalaku tapi masih tak percaya, "Lha ini lihat." Aku sodorin kertas ulanganku.
Langsung Ina ngakak tanpa ampun, "Bukan ini. Lihat ini di pojok bawah"
Aku langsung meneliti bagian bawah kertas ulanganku yang ada gambar-gambar ngga jelas dari Ina.
Setelah diteliti dengan mikroskop pengamat kutu baru aku melihat ada sesuatu...
Ampunnn dah!!! Ina Rese!! Nilai 9-ku malah digambari bunga-bunga nggga jelas!! Tuh lihat kan ada angka 9 tersamar dengan sukses di antara kelopak bunga??? Arrkhhhh.....!!! Sumpah! Sapi dansa! Banteng Nungging! Niat banget ngerjain orang... Tunggu saja pembalasan dariku #melototSusana.
Kejadian itu baru awal dari ceritaku hari ini. Lalu cerita berlanjut ketika sepulang dari ujian, aku main ke kosan ina (mantan kosanku juga). Kita janjian mau ketemu Ade di sana. Sambil nunggu Ade yang lagi berjuang dengan keringat dan darah untuk bertemu dengan dosen pembimbing dalam rangka mengfix-kan jadwal seminar (cemungudh Ade!!), aku dan Ina ngemil lontong dan ngobrol-ngobrol ngga jelas sambil tak lupa ngegosipin Justin Bieber dan Selena Gomes yang katanya putus #hahahahasyukur. Lelah nggosip, kita ketiduran.
Tak lama kemudian Ade datang dengan senyum lima jarinya dan keluh kesahnya dalam mengejar dosen pembimbing. Untuk menghiburnya aku tawarin deh tuh sisa lontong dan gorengan yang tinggal satu. Mukanya yang pucat menandakan bahwa dia kelaparan. Setelah makan, sesi curhat dan gosip babak 2 dimulai. Kali ini kita ngga ngegosipin Anang-Syahrini, Melinda Dee atau Sule Prikitiww, kita ngegosip tentang HIDUP #gendingditabuh.
Yah bukannya sok gaya, tapi kita bertiga memang lagi merasa sama bahwa akhir-akhir ini hidup banyak sekali tantangan, masalah, cobaan dan hambatannya. Di saat kita ingin memeluk skripsi dengan sayang dan tekad kuat, masalah-masalah dan hambatan berdatangan iri tanpa diundang. Tanpa memperhatikan budaya antri mereka mengoyak-oyak perasaan dan pikiran minta diperhatikan. #apalahkie. Tapi memang seperti itu kita rasakan.
Lalu, Ade yang tiba-tiba kerasukan Mario Teguh atau siapapun itu, berkata "Aku pernah baca atau dengar kalau masalah membuat otak kita berkembang karena kita berpikir. Masalah mengasah kemampuan otak kita. Jadi, ayo kita cari masalah sebanyak-banyaknya untuk membuat otak kita berkembang!" #gayasuperhero.
Aku dan Ina langsung ketawa ngakak meskipun yah kami mengakui itu ada benarnya mungkin. Masalah membuat kita semakin dewasa dan bijak dalam hidup.
Setelah itu tiba-tiba Ade bertanya padaku (kali ini dirasuki Tom Sam Cong) "Apa yang kau cari dalam hidup Din? Satu kata."
Agak kaget aku ditanya gitu, tapi tanpa pikir panjang aku menjawab, "Kebahagiaan."
Ade mengangguk takzim. "Aku juga berpikir gitu. Kebahagiaan seperti apa?"
Dengan tegas aku menjawab, "Dunia dan Akhirat. Wis pol kue. Hahahaha"
Lalu giliran Ina ditanya pertanyaan yang sama.
Ina ngikik dan jawab, "Money. Hahahaha." Lalu dia meralat ucapannya, "Enggak lah. Kebahagiaan dong."
Ade kembali mengangguk, "Iya ya, uang kayak apa banyaknya juga kalau ngga bahagia percuma."
Lalu perbincangan kita berlanjut dan kita sepakat untuk mengirim pertanyaan yang sama ke 2 ranger yang tidak ikut, Yus dan Nine. Kita lihat apakah jawaban mereka sama?
Juz menjawab sms Ade, "Kebahagiaan dunia dan akhirat."
hahahhaha sama ternyata. Kita memang satu aliran. Sekarang giliran Nine.
Nine menjawab, "Amal."
Kita langsung ngikik geli, bukan karena apa-apa sih tapi karena jawaban Nine sangat polos dan juga satu-satunya yang berbeda. Mulia sekali. ckckckc. Tapi sebenarnya waktu dengar jawaban Nine, hasrat isengku muncul, pengen banget ngirim sms balasan, "Carilah di masjid-masjid terdekat." Wkwkwkwkwwk... peace Nine :p
Setelah selesai berfilsafat ria tentang kehidupan dan cita-cita, Ade mengajak aku dan Ina membeli kerudung titipan temannya mba Ines yang mau nikah. Dia diminta membeli kerudung Florensia. Sumpah aku baru pertama kali dengar ada kerudung namanya kayak telenovela gitu! Ckckckckck dunia fashion berkembang pesat tanpa melapor padaku ternyata.
Dan di perjalanan inilah semakin mengukuhkan ketidakjelasan, keanehan, dan kesialan hari ini.
First destination, kita ke ATM Mandiri karena Ina mau mengambil uang. Dannn... di sini kita kabur ngga bayar parkir!! Okeh, itu bukan karena kita pelit sejuta, tapi ngga ada uang receh cinn,,, Untuk Bapak Tukang Parkir yang di depan RM Indonesia, kita mohon maaf karena lancang mengurangi penghasilan bapak hari ini. Peace Pak... pangapurane!
Second destination, kita ke Umi Collection, salah satu toko kerudung di Purwokerto. Di tengah keramaian dan padatnya pengunjung, kita bertanya-tanya dan memilih untuk mendapatkan 2 kerudung Florensia warna merah marun dan 2 kuning emas. Di sana aku akhirnya tahu kalau wujud tuh kerudung, ternyata seperti kerudung paris tapi melong-melong (aku bingung menjelasknnya dalam bahasa Indonesia) yah kerudung itu agak berkilau dan licin gitu deh. Aku googling nih kerudungnya.
Tapi di sana tak ada warna yang dimaksud. Kecewa, kami pun pergi.
Third destination, Ina mengusulkan ke Pasar Wage. OMG! Ini mau nyari kerudung apa nyari bawang sama cabe sih. Di sana kami masuk ke toko grosiran. Dan sang pelayan tidak ada yang tahu jenis apa itu kerudung florensia itu saudara-saudara. Kita malah ditawari kerudung paris. Oh tidak, terimakasih!
Lalu kami lanjut masuk pasarnya. Melewati mbok-mbok penjual bawang, cabe, sayur, kacang, bandeng, ayam dll kita berjalan pede sejuta. Di sana 3 dara imut ini cukup jadi perhatian para penghuni pasar beserta preman-premannya #nggabanget. Kita masuk ke salah satu toko dan kembali nihil, Si Ibu Haji dan Bapak Haji yang empunya toko juga tak tau kerudung yang dimaksud. Lalu kita tanya ke mbak-mbak penjual kerudung di emperan, dan kembali nihil. Mereka kembali menawarkan kerudung paris.
Akhirnya kita menyerah dan keluar dari pasar setelah diledekin preman pasar #emangsituoke.
Four destination, kita menuju toko kerudung dekat kos Ina "Oemah Kerudung". Dalam perjalan ke sana, sempat terjadi accident kecil antara aku dan Ina. Motor Ina sempat ngguling karena kehilangan keseimbangan yang dicurigai karena berat badanku! apa-apaan coba BBku dijadikan kambing hitam. Huhhh! #manyun1meter. Sampai di tujuan, motor Ina hampir oleng (kembali). Sumpah aku udah deg-degan banget. Apalagi dilihatin sama abang tukang parkir yang senyum-senyum. Si Ina ngga tau lagi kenapa tuh, bisa ngga konsen gitu. Ada Apa Dengan Ina??
Setelah masuk, kita kembali tidak menemukan itu kerudung! ampunn dah... Di lokasi ini padahal kita menyambangi 3 toko! Kerudung yang lenjeh. Untung kita mendapat sedikit keberuntungan karena abang tukang parkir baik hati tadi tidak memungut uang parkir dikarenakan kita tidak menemukan apa yang kita cari. Segitu memelaskah wajah-wajah kita sampai tuh abang kelihatan sangat prihatin dengan nasib kita? ?? Hanya Tuhan yang tahu #mengalunGloomySunday. Lanjut kita pergi lagi dan karena alasan takut dan trauma akan terjadi kecelakaan susulan, Ina memintaku untuk pindah bonceng Ade.
Fifth destination, kita memutuskan untuk menjelajah daerah kampus. Toko pertama = nihil, toko kedua = nihil! toko ketiga = nihil juga!! Queen Campoes = nihil!!! Grrrhhh.... uda mulai pucet (baca:lapar) kita jadinya. Tapi kita tidak menyerah!!!! Fighting! Cemugudh qaqa #najis.
Kita mulai menelusuri daerah Grendeng, kita memasuki dua toko di sini dan masih tetep NIHIL!!!!!! Lalu kita bertiga terpisah. Aku dan Ade, Ina sendiri. Aku dan Ade muter-muter daerah Gunung Muria, Cenderawasih dll tapi tak menemukan toko kerudung. Kruyuk-kruyuk dangdut mulai berlanjut di perut kita. Sumpah nih kerudung ngajak ribut kayaknya. Kita sudah hampir mengangkat bendera putih tanda menyerah ketika tiba-tiba ada sms dari Ina yang mengatakan bahwa kerudung florensia berhasil ditemukan!!Muka pucat kami mulai merona.
Lalu kita dengan semangat 45 menyusul Ina. Tapi keanehan, ketidakjelasan dan kesialan ternyata masih enggan berpisah dengan kita. Sampai di dekat toko motor Ade mogok! Bensinnya habis! Ampunnn dah... sambil berlagak menertawakan nasib kita masih meneguk nasihb pahit. Akhirnya kerudung berhasil ditemukan bersamaan titik terakhir bensin Ade! Kita berhasil mendapatkan 4 kerudung florensia warna merah marun dan kuning emas. Ternyata tuh kerudung harganya tak semahal perjuangan kita bertiga dalam mencarinya. Hanya @Rp 12.000,- tak sebanding dengan keringat dan tengsin yang kita dapat. ffuihhh..
Setelah itu, Ina dan aku pun mencari penjual bensin eceran di sekitar situ dan kita beruntung karena berhasil menemukannya tidak cukup jauh. Dan dengan muka imut kita ngomong ke abang tukang bensin untuk beli bensin sekalian pinjam botolnya. Sebelnya, si abang tukang bensin agak-agak curiga gitu dan ngga percaya, takut botol bensinnya kita embat. "Masalahnya saya baru kehilangan botol bensin saya De. Jadi cepat dikembalikan ya dan jangan jauh-jauh." Deuh si abang tega benar dah, masa muka-muka imut macam ini dikira maling botol bensin, kalau mau ngembat sekalian aja kita bawa tuh warung #nah lho?
Akhirnya setelah kita berhasil meyakinkan abang tukang bensin dengan meninggalkan uang jaminan sebesar 10ribu rupiah, kita langsung menemui Ade yang telah menunggu. Dengan penuh perjuangan kita masukin deh tuh bensin ke tank bensin motor.
Lihatlah muka memelas dan pucat ini saudara-saudara... sungguh hidup kadang terasa tidak adil... #mengalunYouRaiseMeUp
Dan finally (inilah kata favoritku sepanjang zaman ketika kesialan menghampiri) kesialan, ketidakjelasan, dan keanehan ini berakhir. Kita bertiga bisa pulang dengan lega dan bangga karena telah berhasil membawa kerudung florensia setelah kita mencari di 15 toko!! Sumpah perjalanan ini sudah melebihi perjalanan ke barat mencari kitab suci.
Yahhh... itulah ceritaku tentang hari yang aneh, tidak jelas dan sial di hari ini.
Ini ceritaku, apa ceritamu? :p
See u next posting :)