Yutaka Kobayakawa - Lucky Star
RSS

Warna Minoritas

Warna, itu banyak macamnya. Ada biru, merah, jingga dan masih banyak lainnya. Semuanya indah sesuai ciri khasnya. Tanpa perlu dicampuradukan untuk menjadi satu. Mereka indah karena berbeda. Mereka ada karena cinta. Seperti suatu aliran apapun, kepercayaan, keyakinan, fisik, keagamaan, sifat, bentuk. Semuanya diciptakan berbeda. Kiranya menyakitkan bila dipaksa menjadi sama atau pun dicela salah satunya. Dan itu selalu terjadi di antara beda-beda warna. Benci aku menyebutnya. Tapi mayoritas dan minoritas memang selalu ada.

Berbahagialah yang menjadi mayoritas karena melegakan karena tidak dicap "BEDA" di jidatnya. Bisa berkehidupan senormal-normal teman mayor lainnya. Tinggal si minoritas yang kadang terpinggirkan, karena ditempeli stempel "BEDA" di jidatnya.

Menjadi orang yang masuk ke golongan minoritas memang harus menyediakan mental sekuat baja, melapisi kuping dengan sekeras tembok, menutup mata serekat madu... Apalagi jika dikelilingi keimanan fanatik orang di sekitarnya. Sembilu deraan lara terus menyerang menuju sel-sel terkecil. 
Menjadi orang yang berbeda, sangat berbeda di antara orang yang hampir-hampir sama di sekilingnya adalah derita. Apalagi jika panji-panji kefanatikan itu selalu menderanya.
Kenapa tidak biarkan yang berbeda, yang minoritas ini menjaga eksistensinya dengan damai gembira. Tanpa perlu dirampas hak-hak kepercayaannya atau dikebiri keimanannya.

Keyakinan itu suci, sebenarnya. Karena menyangkut jiwa dan Nya. Maka senyawa fisik di bumi tolong jangan sampai menelusupi. Itu sudah menjadi tidak bijak. Semua yang ada di permukaan ini berbeda. Memang terkodrat selalu berbeda, jadi jangan dipaksakan untuk menjadi sama. Karena bumi sangat indah jika berwarna.

Ku tak kan memaksamu mencintai warnaku, jadi jangan cela kombinasi warnaku ni. Warnaku sangat indah di mataku, tak sama denganmu, dan tak ada yang sedang mengharuskan sama. Bahkan ku yakin Tuhanku, Tuhanmu setuju. Memuja keyakinanmu, pikiranmu, yang menjadi menurutmu, secara terlalu di depan orang yang tak sama denganmu, itu merenggut jiwa mereka.
 
Semua warna itu indah, jika disatukan sebagaimana mestinya.
Pelangi itu sudah sangat indah, tanpa perlu membirukan semua atau menghijaukan semua...
Biarkanlah sebagaimana mestinya... menjadi satu kumpulan warna, yang cantik tiada tara.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar