Yutaka Kobayakawa - Lucky Star
RSS

Singgasana itu akan pergi

Hinggap dari satu kamar ke kamar lain
Ditanya akan satu tanya ke tanya lain
Dilihat oleh sepasang mata ke mata lain
Sampai kemudian terusir karena batasan tuanya
Lalu menjelajah...mencari...meminta...
Berteriak...memohon...berjuang
Hingga akhirnya membangun ruang bagai singgasana
Keringat, air mata itu terbayar lunas
Hirupan nafas ini tidak terdengar berat lagi
Rentetan pertanyaan basi itu tak terngiang lagi
Bahkan mata-mata yang menusuk itu bisa dihindari
Sedikit senyum bisa melebar di wajah putih ini
Lega...
Berharap ini akan selamanya...
Meski tak dipungkiri tak bisa sedikitpun mengobati luka yang mendarah ini
Sembah syukur selalu dilantun
Sampai kemudian beberapa jengkal waktu terlewat
Sejengkal ruangnya terusik
Singgasananya terancam
Drakula ini masih haus darah
Lapisan kulitnya masih pucat
Raganya masih tak ada daya
Tapi sekarang ditambah sinar mata itu kosong
Siratan gelisah akan tinggalnya
Senyum yang menghiasi bibir putih itu sudah meredup...
Menyisakan kesuraman yang lebih dalam
Jeritan itu kembali terdengar...
Helaan nafas berat itu kembali terhirup
Membangunkan paksa mimpi-mimpi buruk
Drakula ini tak percaya akan keberadaan dewa-dewa
Tapi dia melihat sendiri dewa-dewa terpilih itu memainkan tangannya
Merubah segalanya...
Dewa-dewa itu punya kuasa
Lebih dari yang dia duga
Kata-katanya bagai sabda
Tinggal drakula ini tak berdaya
Singgasana terbaiknya akan pergi
Sementara dirinya tinggal menelan kepahitan ini
Dia masih haus darah
Dia masih lemah
Dan dia masih harus tetap berdiri menghadapi mimpi buruk itu kembali


4 November 2010

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar